HatiHati Menuliskan Wallahu Alam
27 March 2014
Lain-Lain
Salam agan-agan kaskuser, kali ini saya ingin membuat thread pertama saya jadi kalo threat saya acak-acakan mohon maklumin iya. kali ini saya ingin membuat tentang kata wallahu a'lam. Hati-Hati Menuliskan Wallahu Aâlam Spoiler for wallahu a'lam : Quote:PENULIS artikel keagamaan (Islam) atau media Islam lazimnya mengakhiri tulisan dengan kalimat Wallahu aâlam (artinya: âDan Allah lebih tahu atau Yang Mahatahu/Maha Mengetahui). Sering ditambah dengan bish-shwabi. menjadi Wallahu aâlam bish-shawabi yang artinya âDan Allah Mahatahu yang benar/yang sebenarnyaâ. Shawabi = benar/kebenaran. Hal itu untuk menunjukkan, Allah Swt-lah yang mahatahu atau lebih tahu segala sesuatu dari kita. Hanya Allah yang Mahabenar dan Pemilik Kebenaran mutlak. Kebenaran yang kita tuliskan itu relatif, nisbi, karena kita manusia tempat salah dan lupa. Namun coba perhatikan, banyak yang keliru dalam penulisannya, yaitu dalam penempatan koma di atas (â). Spoiler for Shawabi : Quote:Catatan: sebutan âkoma di atasâ untuk tanda baca demikian sebenarnya tidak tepat, tapi disebut âtanda petik tunggalâ juga tidak tepat karena petik tunggal itu begini ââ¦â dan bukan pula âapostrofâ (tanda penyingkat untuk menjukkan penghilangan bagian kata) karena dalam kata itu tidak ada kata yang dihilangkan/disingkat. Kita sepakati aja deh ya, namanya âkoma di atasâ. Penulisan yang benar, jika yang dimaksud âDan Allah Mahatahuâ adalah Wallahu aâlam (tanda koma di atas [â] setelah huruf âaâ (alif) atau sebelum huruf âlâ (lam). Tapi sangat sering kita jumpai penulisannya begini: Wallahu âalam (koma di atas [â] sebelum huruf âaâ). Quote:Jelas, Wallahu aâlam dan Wallahu âalam berbeda makna: 1. Wallahu aâlam artinya âDan Allah Mahatahu/Maha Mengetahui atau Lebih Tahuâ. 2. Wallahu âalam artinya âDan Allah itu alamâ, bahkan tidak jelas apa arti âalam di situ? Kalau âalamin atau âaalamin, jelas artinya alam, seperti dalam bacaan hamdalah âalhamdulillahi robbil âalamin. Quote:Jadi, kalau yang kita maksud itu âDan Allah Mahatahu/Lebih Tahuâ, maka penulisan yang benar adalah Wallahu aâlam, bukan Wallahu âalam. Mari kita bedah. Eh, tunggu dulu⦠Saya bukan ahli bahasa Arab nih, cuma tahu dikit banget. Yang jago bahasa Arab, mohon koreksinya ya⦠Aâlam itu asal katanya âalima artinya tahu. Dari kata dasar âalima itu kemudian terbentuk kata âilman (Isim Mashdar, artinya ilmu/pengetahuan), âalimun (faâil/pelaku, yakni orang yang berilmu), maâlumun (pemberitahuan, maklumat), dan sebagainya, termasuk aâlamu/aâlam (lebih tahu). (Bandingkan, misalnya, dengan kata fadhola [utama] â afdholu [lebih utama]; karoma [mulia] â akroma [lebih mulia]; hasan [baik] â ahsan [lebih baik]) Tanda petik tunggal atau koma di atas (â) dalam aâlam itu transliterasi bahasa Indonesia untuk huruf âain dalam bahasa Arab (seperti Jumâah, Kaâbah, Bidâah, Maâruf, dan sebagainya). Kata aâlamartinya âlebih tahuâ. Jadi, kian jelas âkan, penulisan yang benar: Wallahu aâlam, bukan Wallahu âalam. Terima kasih telah menyimak dan semoga bermenfaat dan jangan lupa komenannya iya agan
682 dilihat