Surat Pembaca Indonesia

Bangunan Baru, Layanan Buruk

Lain-Lain

Pada tanggal 15 November 2014 Bapak saya masuk RSUD Bangil, dengan diagnosa sementara kadar gula darah tinggi. Saat dibawa kesana kondisi bapak saya lemas dan sudah dari kemarin tidak ada makanan yang masuk kecuali hanya air. tiba di IGD (Instalasi Gawat Darurat), kami ditanya oleh perawat yang berjaga, sakit apa ? Mana surat rujukannya ? Kebetulan kami menggunakan kartu Askes. Saya jawab "Loh kan diprosedur yang saya baca ketika dalam kondisi kritis rujukan tidak diperlukan". Lalu perawat bilang "Iya, kalau sekarang harus pakai rujukan". Akhirnya saya harus ke Puskesmas Rembang untuk mengurus surat rujukan. Surat sudah didapat kemudian saya kembali ke rumah sakit, disana saya harus mendaftarkan ke loket, dan harus menunggu di sekitar 30 menit.Ssetelah selesai kami menuju kepoli penyakit dalam tanpa adanya kursi roda sehingga saya harus membopong bapak saya pelan-pelan. Disana kami harus menunggu kembali sekitar 20 menit, dan yang membuat saya miris ketika saya mengambil surat rujukan. Bapak diusir dari IGD dengan nada yang agak keras oleh perawat disana sontak membuat ibu saya angkat bicara "mas, bapak ini sakit, ya mohon numpang disini dulu sampai proses pendaftaran selesai". Setelah menunggu 20 menit di poli penyakit dalam akhirnya bapak baru dapat kamar dan ditangani. Betapa megahnya bangunan RSUD Bangil yang terbilang baru namun dari pelayan dan design tempat kurang begitu bagus.


560 dilihat