Pembeli Dipaksa Menyumbang yang Tidak Jelas
10 October 2014
Lain-Lain
Kesekian kalinya saya kecewa oleh Indomaret. Siang tadi sekitar jam 2-an saya ke Indomaret Warungkondang di jalan raya sukabumi (depan pegadaian) - Cianjur untuk membeli sikat gigi Formula dan mata silet cukur merk Indomaret. Setelah mengambil barang, saya beranjak ke kasir bernama Siti (nama tertera dalam struk, ntah benar atau tidak) untuk membayar kedua barang tersebut. Barang discan ke komputer oleh kasir, saya harus membayar sebesar Rp.20.400. Jumlah tersebut didapat dari Sikat gigi seharga Rp.10.900 ditambah Pisau cukur Rp.9.500. Namun ketika hendak mengambil uang untuk bayar, total yang tertera di layar –yang menghadap ke konsumen– menunjukan Rp.20.500? Saya pikir apa-apaan ini, ada selisih Rp 100? Saya bayar dengan uang 1 lembar Rp.50.000,-, kasir pun memberikan uang kembalian sebesar Rp.29.500. Benar dugaan saya ada selisih 100 rupiah seharusnya saya menerima uang kembalian sebesar Rp. 29.600. Saya komplain ke kasir, mana Rp 100 lagi? Kasir pun dengan wajah tak bersalah atau lebih tepatnya pura-pura lupa berkata; “Oh, iya 100 ya..” sambil menyerahkan uang coin sebesar 500 rupiah. Saya pikir terlalu besar, saya minta uang pas, namun kasir menolak dengan alasan tidak ada uang pas 100 rupiah. Karena saya merasa tidak enak bila menerima uang yang terlalu besar, akhirnya uang 500 saya kembalikan dan keluar menuju tempat parkir. Setelah saya baca dan telusuri struknya ternyata selisih Rp 100 tadi didapat dari “Sumbangan Program Peduli Kanker”. Tanpa sepengatahuan dan seizin saya. Yang jadi kekecewaan saya; 1. Mengapa kasir tidak menanyakan terlebih dahulu; “Apakah bapak/ibu/sdr mau menyumbangkan sekian rupiah untuk program peduli kanker?”. Toh hal itu tidak sulit. Daripada anda secara diam-diam menginputkan sumbangan kedalam belanjaan pembeli, hal itu sama saja dengan mencuri. 2. Saya ragu akan program peduli kanker ini. Toh kasir tidak memberitahukan kepada pembeli terkait program ini. Apa benar indomaret mengadakan ini? Saya pun tidak melihat tanda-tanda seperti spanduk/brosur/pamplet yang isinya memberitahukan program sumbangan ini. Rp 100 memang tidak seberapa bagi anda. Tapi dengan cara seperti yang saya katakan diatas itu sama saja dengan mencuri hak konsumen. Rp 1 milyar takkan jadi Rp 1 milyar bila kurang Rp 100. Harapan saya semoga indomaret memperbaiki kinerja kasirnya, jangan sembarang merekrut karyawan. Sudah beberapa kali saya mengalami kekecewaan oleh Indomaret dan baru kali ini saya tulis di SP Kompas.com. Semoga ini bisa menjadi masukan untuk Indomaret dan bisa memperbaiki pelayanannya terhadap konsumen.
911 dilihat