Surat Pembaca Indonesia

Ulah Si Jagoan

Lain-Lain

Jakarta - Pada tanggal 21 November 2005 kemarin saya ke walk-in center Starone di ITC Cempaka Mas Lt.4 dengan tujuan mengganti SIM card Starone yang sering hang. Saat bertemu dengan Sdri Eva, dikatakan bahwa kalau mau ganti sim card harus membawa kotak atau 3 lembar voucher isi ulang sebelumnya. Tentu saja saya tidak pernah menyimpan 'sampah' semacam itu, kemudian saya bertanya apakah bisa diwakili dengan menggunakan KTP, SIM dan kartu nama perusahaan, jawabnya adalah "Tidak bisa!" bahkan kemudian keluar kata-kata indah dari mulutnya, yaitu "Mungkin saja Bapak nemu kartu ini dan minta ganti!" Wah sungguh mengejutkan, bisa-bisanya keluar tuduhan tanpa bukti semacam itu, memang berapa sih harga kartu perdana Starone? Setahu saya murah sekali, bahkan suka dijual obral, kok bisa-bisanya keluar tuduhan semacam itu? Apalagi di kotak perdana juga tidak disebutkan kewajiban untuk menyimpannya. Berbeda sekali dengan waktu melakukan penggantian kartu Mentari dimana cukup menyebutkan 5 nomor yang sering dihubungi. Mungkin begini nasib konsumen yang berhadapan dengan jagoan. Bahkan identitas resmi dari pemerintah (KTP,SIM,dll) tidak dapat mengalahkan "kesaktian" kotak perdananya. Dasar nasib, salah pilih saya... Pemilik nomor 30-250-XXX ptrs_yulianto@yahoo.com (nrl/)


404 dilihat