Surat Pembaca Indonesia

AdamAir Tidak Profesional

Lain-Lain

Jakarta - Rabu 30 Agustus 2006 lalu saya harusnya naik pesawat AdamAir jurusan Jambi-Jakarta jam 15.40, saya check in jam 12.40 (1 jam lebih awal karena saya pernah mengalami kejadian telat check in beberapa menit tapi counter sudah tutup dan saya diharuskan untuk masuk ke penerbangan berikutnya dengan membayar 25% dari harga tiket sebagai biaya cancelation). Setelah check in saya menunggu di bandara sampai kurang lebih 1 jam lewat dari waktu yang seharusnya tapi tidak ada pemberitahuan delay di bandara, sampai akhirnya kita mengambil inisiatif untuk menanyakan ke counter AdamAir, dari pihak mereka belum ada jawaban karena belum tahu beritanya, sampai 30 menit kemudian kita tanyakan lagi mereka baru menjawab bahwa ada kaca pesawat di bagian depan pesawat yang pecah karena tertabrak burung. Bagi kami itu jawaban yang aneh, mengingat ketinggian pesawat pada saat terbang dan apa mungkin burung terbang sedemikian tinggi dan burung apa yang bisa menabrak pesawat sampai mengakibatkan kaca pecah? Tapi kami coba memahami, dari pihak adam air mengatakan bahwa saat itu pesawat mendarat darurat di Palembang dan kemungkinan baru akan sampai ke jambi sekitar jam 8 malam. Jadi alhasil kami pulang sampai menunggu jam 8, tapi setiba kami di rumah kami menelepon ke AdamAir lagi dan dikabarkan bahwa pesawat baru akan landing di Jambi sekitar jam 9. Tapi s.d jam 8 malam, kami menelpon lagi mereka kali ini berkata mungkin jam 10, yang saya sangat sesalkan, pihak mereka tidak mengambil inisiatif untuk menelepon consumernya untuk memberitahukan hal delay seperti ini, kenapa malah kami yang harus berulang kali telepon. Kemudian kenapa pihak AdamAir tidak mengambil inisiatif untuk mengirimkan pesawat dari Jakarta untuk bisa membawa penumpang yang terlantar di Bandara Palembang dan penumpang yang terlantar di Bandara Jambi? Saat itu saya sempat mengusulkan ke staf AdamAir untuk mengirimkan pesawat baru dari Jakarta, tapi jawaban yang saya terima adalah AdamAir tidak mungkin melakukan itu, mereka tidak tahu juga. Tapi setengah jam berikutnya kami menelepon, mereka mengatakan sudah ada kiriman pesawat dari Jakarta ke Palembang dengan alasan bahwa penumpang yang turun di Palembang sudah tidak berniat naik pesawat yang kacanya pecah tsb. Kalau dengan alasan seperti itu bukankah artinya bahwa pesawat tsb sudah diperbaiki namun penumpang tidak bersedia naik? Tapi kenyataannya pesawat tsb sampai dengan pesawat pengganti tiba juga belum selesai diperbaiki. Kemudian sekitar jam 9.30 kita telepon lagi dan mereka memastikan bahwa pesawat pengganti sudah berada di bandara Palembang dan akan landing di Jambi sekitar jam 11. Berhubung kami sudah terlanjur kecewa dengan pelayanan AdamAir yang informasinya tidak bisa dipercaya, maka kami berniat untuk membatalkan penerbangan itu, dan untuk terakhir kali kami menelpon, tapi dari pihak AdamAir seolah-olah tidak mengizinkan kami untuk membatalkan, dengan berulang kali mereka meyakinkan kami kalau pesawat akan tiba jam 11. Kami tetap mau membatalkan dan kami bertanya musti bagaimana supaya kami bisa membatalkannya, dan mereka menjawab musti tanya dulu dari atasan dan 5 menit kemudian mereka menelepon masih dengan cara mereka berusaha meyakinkan supaya kami tidak membatalkan dan menyayangkan kalo kami sampai membatalkan. Tapi setelah kami bersikeras, mereka bilang bahwa kami bisa membatalkannya, tapi tidak musti ke bandara malam itu juga, mereka bilang datang saja besok pagi langsung ke kantor AdamAir yang bukanya jam 9 pagi. Mereka juga bilang kalau mau ambil penerbangan mereka berikutnya harus melihat apakah masih ada tempat kosong, kalau sudah full kami musti ke penerbangan berikutnya lagi, jadi tidak ada prioritas bagi customer yang membatalkan karena delay. Yang saya sesalkan lagi, pihak AdamAir tidak memberitahu kalau airport tax yang sudah dibayar musti diklaim malam itu juga, alhasil kami membatalkannya pagi hari dan airport tax sudah tidak bisa diklaim lagi dengan alasan sudah masuk pembukuan. Kami mencoba meminta pertanggungjawaban dari AdamAir, dan mereka hanya bilang bahwa pihak airlines tidak pernah mengurusi masalah airport tax. Dan ketika saya menanyakan ke pihak bandara, mereka malah menganjurkan untuk meminta ganti rugi ke pihak AdamAir, tapi pihak AdamAir seolah-olah tidak mau tahu. Bukankah mereka yang menganjurkan kita datang pagi hari untuk membatalkan? Mengingat cara mereka yang membebankan 25% untuk penumpang yang telat check in, bagaimana dengan penumpang yang musti menunggu delay selama 6,5 jam? Apakah AdamAir bertanggung jawab untuk waktu yang begitu lama, belum lagi kalau dalam waktu segitu kita musti mengurus bisnis, berapa banyak kerugian yang musti kami tanggung untuk waktu sekian lama itu? Apakah AdamAir pernah memikirkan kepuasan pelanggannya? Kalau memang harus delay kenapa tidak diberitahukan dari awal dan kenapa tidak ada informasi yang pasti? Kenapa tidak menunda langsung sampai besok pagi, mengingat bandara Jambi yang tidak ada penerbangan malam sehingga membuat orang juga khawatir dengan kapasitas bandara untuk terbang malam hari, belum lagi setiba di Jakarta jam 1 pagi hari apakah aman bagi kami yang rumahnya jauh dari bandara di Jakarta? Apakah AdamAir mau menanggung risiko demikian kalau sampai terjadi sesuatu dengan penumpangnya? Saya sangat-sangat kecewa dengan pelayanan AdamAir. nuryana@hyperintel.com Hyperintel Solutions Graha MIP 5th Floor Jl. R.S. Mata Aini Jakarta 12920 (nrl/)


504 dilihat