Pertanyaan Untuk PMI
01 August 2008
Lain-Lain
Secara pribadi saya acungkan jempol akan Kinerja PMI dalam membantu Bencana Tanah Air beberapa waktu lalu di seluruh Tanah Air (mulai Aceh sampai Yahukimo Papua), dan semoga ke depannya NKRI bebas bencana.PMI juga amat berperan dalam mengatasi perdarahan akut ditempat saya kerja, walau dengan kondisi prihatin dan juga terkadang kosong, dan di media-saya baca PMI defisit donor.Ada beberapa pertanyaan saya, yang sudah jadi donor PMI sejak era 80-an sampai sekarang (tercatat 42 kali, yang tak tercatat sudah lupa) yakni sbb :Syarat jadi donor itu apa? Dulu cuma sehat jasmani, usia tidak lebih dari 60 tahun. Apakah sekarang berubah?Apakah darah pendonor selalu terpakai? Dulu akan dibuang jika mengandung bibit penyakit HIV, malaria, hepatitis B dan sifilis, bagimana dengan sekarang? Juga bagaimana PMI memastikan hal tersebut? Juga apakah PMI akan mengobati pendonor yang terinfeksi salah satu penyakit tsb secara gratis/ sharing biaya?Bagaimana dengan pendonor kaum perempuan, sebatas apa mereka boleh donor? Toh kaum hawa setiap bulan sudah haid. Dan saya amat jarang melihat donor perempuan. Juga Ibu hamil, nifas, apakah boleh donor?Saya agak risih jika pasien/ keluarga yang perlu transfusi mengatakan harga darahnya berapa? Setahu saya kantong darah yang dipakai PMI (agar darah tak beku) itu masih import dan sekarang masih mensubsidi harga kantong darah tersebut pada setiap yang membutuhkan darah. Kapan PMI dapat membuat sendiri kantong darah (made in Indonesia)? Ssehingga dapat menekan biaya transfusi?Kapan gizi paska donor diubah? Sejak dulu cuma telur rebus, sepiring mie instan dan segelas susu.Salam PMI. Paulus A Gozali Berkoh Indah E II/282 Purwokerto 53146
5251 dilihat