Layanan Purna Jual Smartfren Mengecewakan
14 May 2016
Informasi
Saya mau mengeluhkan masalah garansi pada smartphone Andromax yang dibeli di Galeri Smartfren. Sekitar 3 bulan yang lalu saya membeli smartphone Andromax Qi di Galeri Smartfren di Banjarmasin. Kebetulan waktu itu saya mendapatkan promo karena saya sering menggunakan jasa layanan internet Smartfren dan itu sudah cukup lama (kurang lebih 2 tahun).Selama saya memakai smartphone tersebut saya akui memang kadang saya simpan dalam kantong celana dan tergesek oleh kunci sehingga mengakibatkan lecet di layarnya. Atau ketika mengeluarkan smartphone tersebut kadang-kadang slip dan jatuh ke bawah sehingga mengakibatkan lecet di sudut smartphone.Waktu itu saya sudah khawatir jika langsung mati total, tapi masih tahan saja. Selama pemakaian Andromax, saya tidak pernah terkena air (baik kehujanan atau masuk ke air). Namun sekitar 20 hari yang lalu, Smartphone Andromax Qi saya tiba-tiba mengalami bootloop (booting berhenti pada logo awal).Padahal sehari sebelumnya saya memakai tidak ada masalah dan smartphone tidak ada jatuh atau kena air. Satu hari setelah bootloop, akhirnya saya bawa Andromax Qi ke Galeri Smartfren di Banjarmasin untuk dicek dan karena masih masuk masa garansi. Di Galeri Smarfren tersebut saya di layani dengan ramah dan tidak ada masalah.Petugas mengatakan bahwa Andromax Qi saya tidak bisa diservice di Banjarmasin dan harus di service ke Service Centre yang ada di Jakarta. Saya pun mengatakan tidak ada masalah jika harus dikirim ke Jakarta (yang memakan waktu kurang lebih 14 hari).Proses selesai dan saya mendapat bukti tanda terima service, saya pulang dengan berharap semoga Andromax Qi saya bisa berfungsi normal kembali. Kemarin tepatnya tanggal 2 Mei 2016 sekitar jam 13.00 WITA, saya di telepon oleh pihak Service Centre Smarfren di Jakarta.Pada waktu itu saya berharap Andromax Qi saya sudah selesai, namun ternyata Andromax Qi saya mengalami korosi (atau ada tanda air) sehingga proses garansi batal, dan harus ganti mesin seharga 976 ribu rupiah.Pihak Service Centre menawari saya apakah mau dilanjutkan atau tidak, dan saya mengatakan tidak usah saja jika harus membayar uang sejumlah itu karena saya pikir sama saja saya membeli smartphone baru.Saya kaget kenapa tiba-tiba Andromax Qi saya ada tanda air? Padahal selama saya memakai tidak pernah kehujanan atau terciprat atau nyemplung ke air. CS mengatakan mungkin saja karena kondisi udara lembab dan sebagainya. Tapi yang terjadi adalah bukan kesalahan pengguna ataupun kesalahan pemakaian.Saya tidak melakukan root atau apapun, dan kerusakan HP saya adalah bootloop, bukan mati total atau harus ganti mesin. Setahu saya kerusakan bootloop tidak perlu ganti mesin, kecuali HP saya di utak-atik di service center Smartfren dan malah mengakibatkan harus ganti mesin dan mengharuskan saya membayar sejumlah biaya perbaikan dengan alasan terkena air.Padahal HP saya selalu kering. Bisa dicek di semua bagian apakah pernah basah atau kecemplung air. Saran saya kepada pihak Smartfren, saya minta tolong untuk prosedur klaim garansi mohon dipermudah dan benar-benar digali informasi dari Konsumen.Jujur saja saya sedikit bingung dan kecewa, kenapa pada waktu saya di Galeri Smartfren di Banjarmasin tidak langsung di bilang ada tanda air jadi garansi batal. Saya baru diberi tahu garansi batal setelah Andromax Qi saya ada di Jakarta.Padahal ada beberapa kemungkinan terjadi tanda air, mungkin memang kesalahan pemegang Andromax, mungkin pada saat pengiriman ke Service Centre di Jakarta (bisa saja di bandara kehujanan pada waktu proses pemindahan barang-barang di cargo), mungkin saja pas di kantor Service Centre di Jakarta ada yang berbuat kesalahan (tidak menuduh, tapi semua kemungkinan tetap ada).Atau karena pihak Smartfren akan merasa rugi jika harus mengganti spare part baru, sehingga mengkatakan smartphone terkena air dan garansi batal (konsumen tidak bisa melihat langsung proses service-nya).Saya sudah sampaikan keluhan saya melalui Custumer Care Smartfren melalui my.smartfren.com, Facebook, Twitter, namun jawabannya selalu sama, "kesalahan pengguna mengakibatkan garansi batal".Yang saya mau tanyakan adalah, apakah bootloop itu adalah kesalahan pengguna? Bukan pabrikasi? Kalau garansi sudah tidak berlaku, atau garansi batal seharusnya pihak smartfren yang ada di Banjarmasin memberitahu dulu dari awal, dicek dengan benar dari awal bukan akhirnya seperti ini (seakan-akan memaksa saya untuk membayar perbaikan).Saya berharap kedepannya proses pelayanan garansi bisa di permudah dan tidak membuat konsumen kecewa. Karena semakin banyaknya smartphone yang bererdar di masyarakat, selain memilih merek, konsumen akan melihat pelayanan setelah pembelian.
1094 dilihat