The Scholar Indonesia Metro TV Tidak Obyektif
14 April 2008
Informasi
Jakarta - Penanggung Jawab Acara "The Scholar Indonesia" Yth. Perkenankan saya memperkenalkan diri. Nama saya Christian Siahaan. Saya lulus dari Planologi ITB dan sekarang bekerja di sebuah BUMN di Manado.Perkenankan kiranya saya menyampaikan ketidaksimpatian saya terhadap acara The Scholar Indonesia, yang ditayangkan hari Minggu, 13 April 2008, pk 20.00-21.00 WITA. Pada awalnya saya bangga karena Metro TV melalui program The Scholar Indonesia mengangkat isu lingkungan hidup dalam skenario acaranya. Namun, seiring berjalannya acara saya melihat beberapa keanehan sebagai berikut:1. Soal pembukaan yang menurut saya sifatnya jauh lebih obyektif untuk menilai pemahaman seseorang terhadap isu lingkungan hidup, tidak dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan siapa yang lolos babak berikutnya.2. Frederik yang notabene menduduki peringkat pertama dalam menjawab 10 soal pembukaan, malahan dianggap konyol oleh dewan juri karena presentasi kreatifnya yang dimaksudkan untuk dimengerti secara mudah dan menarik. Pada akhirnya Frederik justru tidak lolos ke babak berikutnya.3. Hendi, yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi serta persuasi yang kuat juga tidak lolos. Sangat disesalkan memang melihat potensi besar disia-siakan.4. Juri sedikit memaksakan masalah pengetahuan data pada presentasi. Persiapan presentasi hanya sedikit, tujuannya juga bukan menarik kesimpulan yang ilmiah (sehingga membutuhkan data). Presenter-presenter juga bukan orang lingkungan yang berkecimpung detil di data. Juri terkesan paling mengerti dan paling pintar. Melihat akhir acara itu saya berkesimpulan bahwa penilaian dalam acara ini tidak disusun secara obyektif. Bisa jadi pemahaman dan penilaian orang bisa berbeda-beda. Namun, menurut pandangan saya pemenang yang lolos ke tiga besar justru tidak memiliki pengetahuan mendasar mengenai isu lingkungan hidup, tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, kurang persuasif, dan kurang mampu membuat kesimpulan ilmiah serta dipaksakan untuk menang. Kesimpulan saya bahwa acara itu telah direkayasa. Tidak obyektif dan telah diatur sedemikian rupa agar pemenangnya sesuai dengan pilihan produser acara.Pak Rhenald Kasali, sebaiknya anda lebih bijaksana dan obyektif dalam menampilkan acara ini. Menurut saya anda tidak memperlihatkan kualitas yang diharapkan dari seorang akademisi.Christian SiahaanJl Titiwungen Lingk IV Manadochris_koped@yahoo.com081380017979(msh/msh)
681 dilihat