Surat Pembaca Indonesia

Sudah Bilang Berhenti ke First Media, Tapi Tetap Ditagih Pembayaran

Informasi

Saya adalah pelanggan First Media. Pada bulan Agustus 2014, saya menghubungi customer service First Media untuk meminta berhenti berlangganan dikarenakan saya dan keluarga akan pindah tempat tinggal dan rumah tersebut tidak lagi ditinggali. Namun, customer service First Media memberikan opsi untuk tidak perlu berhenti berlangganan karena bisa mengambil cuti dengan hanya membayar biaya administrasi. Akhirnya saya menyetujui penawaran tsb untuk mengambil cuti selama 6 bulan, dengan kesepakatan bahwa setelah 6 bulan saya akan mengkonfirmasi ulang jika saya ingin paket berlangganannya diaktifkan kembali. Tetapi pada bulan Maret 2015, saya tiba-tiba menerima tagihan sebesar 970,800. Kemudian, saya menghubungi pihak First Media kembali untuk mengkonfirmasi hal tsb dan meminta untuk menonaktifkan paket berlangganan tsb sampai saya mengkonfirmasi ulang jika saya ingin paket berlangganannya diaktifkan kembali. Tidak menggubris permintaan saya, di bulan April 2015, saya kembali dikirimkan tagihan sebesar 1,448,700. Kaget melihat tagihan tesebut, saya complain keras perihal tagihan tersebut. Tidak disangka pada bulan Mei, kembali saya menerima tagihan sebesar 1,956,600. Untuk yang ketiga kalinya, saya melaporkan hal tersebut kepada pihak First Media, namun tetap saja saya menerima tagihan di bulan berikutnya sebesar 2,464,500. Saya melihat tidak ada respon positif dari pihak customer service First Media dalam penanganan complain yang saya sampaikan, yang menyebabkan tagihan akumulatif dating berulang-ulang. Saat ini, ada pihak debt collector yang mengatasnamakan First Media yang mulai melakukan penagihan melalui sms kepada saya. Mohon pihak First Media segera menyelesaikan permasalahan kesalahan administrasi ini.


3949 dilihat