Surat Pembaca Indonesia

Bagi Yang Suka Nyeteples Uang

Finansial

Selamat siang agan-agan semua dimanapun berada semoga selalu dalam kesejahteraan yang hakiki. Sudah kesekian kalinya ane mendapat uang dengan nominal yang tidak lebih dari lima ribu rupiah dalam. Keadaan tertancap atom stepler dibagian tubuhnya gan. Baru saja ane dengan pecahan dua ribuan agak lecek dengan kondisi yang sama gan ya. Dalam keadaan staples. Mungkin tujuan awal dari perlakuan biadab rerhadap uang rupiah negara Republik Indonesia ini untuk memudahkan dalam proses penghitungan atau penjumlahan uang.. Mungkin pula biar ga terlalu ribet. Namun alangkah sedihnya hati ketika uang diperlakukan seperti itu. Tidak hanya mengurangi nilai intrinsik yang membentuk rupiah itu. Secara tidak sadar penurunan nilai rupiah kareba kecacatan yang itu namun hanya dianggap hal tak begitu penting atau di abaikan begitu saja gan. Ada banyak pertanyaan yang menggelitik hati sampai puncaknya ane coba untuk numpahinnya dalam sebuah trit di kaskus ini gan. Pertanyaan yang pertama. Masih berhargakah uang itu? Uang bisa dijadikan tolok ukur kekayaan bagi sebagian besar orang.. Uang bisa membuat. Orang menjadi lupa.. Bak kacang yang melupakan kulitnya.. Sekejam itu bahkan karena uang bisa terjadi saling tikam saling tusuk saling bunuh namun dengan cara yang moderen lagi di masakini. Kekayaan seperti dongakan pandangan kita keatas, melihat yang kaya itu begitu mudahnya dapat membeli segalanya yang ia punya? Namun disisi lain jauh di bawah kata kaya.. Gap yang jauh sekali harus kita tengok sebentar saja. Ada yang susah payah banting tulang peras keringat bahkan mempertaruhkan jiwanya hanya untu mendapatkan uang.. Jalan yang ditempuh tak semudah orang berada.. Mendapat uang sedikit saja butuh pengorbanan besar.. Namun merekalah yang sepertinya lebih menghargai arti kata uang. Kumpulan lembaran lusuh mereka kumpulkan.. Mereka hitung di senja hari bahkan sampai larut malam.. "cukupkah uang ini untuk aku beli makanan untuk anak istriku dirumah?" Harapan besar dalam lembaran uang lusuh mereka tinggikan. Sedikit banyaknya hasil yang mereka dapat mereka syukuri dengan sepenuh hati. Dan mereka mewakili dari sebagian manusia di dunia yang menghargai uang.. Yang memperlakukan uang sebagaimana mestinya. Menghargai setiap jerih payah keringatnya sendiri. Bukan orang yang dengan seenaknya menyeteples uang layaknya kertas usang yang tiada artinya. Dan harapan saya setelah membuat trit ini.. Tak lagi menemukan uang dengan. Luka bolong di tubuhnya.. Hargailah uang berapapun nilainya besar kecil, lecek lusuh. Apapun bentuknya. Karena uang dengan perputarannya menjadi saksi bisu kemana dimana dan untuk apa uang itu digunakan. Tertanda Orang yang selalu sedih ketika membuka luka lembaran uang


999 dilihat