Dianggap Terobos Gerbang Peron, Saldo Kartu CL Dipotong
23 September 2015
Finansial
Pada 21 September 2015, saya naik kereta Commuter Line (CL) dari stasiun Pasar Minggu dengan tujuan stasiun Cikini menggunakan kartu Flazz BCA. Setibanya di stasiun Cikini saya kembali menempelkan kartu Flazz BCA di terminal pintu keluar, tapi tuas gerbang terkunci. Sekilas saya melihat tulisan yang ter-display bahwa kartu Flazz BCA itu terkena penalti. Setelah beberapa kali mencoba dan tetap tidak terbuka, akhirnya saya dibantu petugas. Si petugas bertanya apakah saat masuk peron di stasiun Pasar Minggu dibantu melakukan tap di mesin oleh petugas. Saya menjawab tidak. Dia langsung mengarahkan saya untuk mengurus di loket tiket. Dia bilang kartu saya terkena penalti berupa pengurangan saldo senilai Rp 11.000. Karena terburu-buru memenuhi janji, saya tidak mengurus soal penalti itu di stasiun Cikini meskipun masih penasaran dan jengkel kenapa bisa kena penalti. Yang jelas terpikir pasti kartu Flazz BCA yang masih bersisa saldo dalam jumlah lumayan itu tidak akan bisa dipakai lagi bila soal penalti itu tidak diurus. Jawaban baru saya dapatkan saat mengurus di stasiun Pasar Minggu dalam perjalanan pulang. Saldo kartu Flazz BCA dipotong, kata petugas loket, kemungkinan karena saat berangkat tadi saya tidak menempelkan kartu dengan benar di sensor mesin. Memang saat itu saya rasakan tuas mesin agak berat saat didorong setelah tap untuk kedua kali, tapi bisa bergerak sehingga saya melenggang masuk ke peron. Penalti denda ini saya rasakan sungguh konyol karena terkesan sejak awal menjerumuskan penumpang berbuat salah dan karenanya harus dihukum dengan dipotong saldo di kartu Commuter Line yang dipakai. Mestinya penumpang yang akan masuk peron terus diingatkan untuk secara saksama melakukan tap di mesin gerbang. Atau sediakan petugas yang tiap saat mengawasi tiap tap kartu yang dilakukan penumpang. Yang mengesalkan, kekonyolan ini saya alami setelah bertahun-tahun tanpa masalah menggunakan jasa Commuter Line. Sebelumnya saya hanya mendengar dari beberapa teman--termasuk yang memakai kartu reguler Commet--yang mengalami kejadian sama: sudah merasa menempelkan kartu dengan hati-hati di mesin saat masuk di stasiun keberangkatan, tuas mesin dapat berputar, tapi di stasiun keluar dianggap menerobos saat masuk tadi, dan dikenai denda. Mohon tanggapan manajemen Commuter Line atas denda akibat perbuatan yang sama sekali di luar maksud sengaja menerobos masuk peron. Jangan sampai kesalahan setelan mesin di gerbang masuk yang mestinya gampang diatasi ini berujung pada kerugian konsumen. Terlebih lagi jangan sampai terkesan manajemen Commuter Line mencari pemasukan tambahan dengan cara sewenang-wenang: konsumen selalu salah adanya tanpa bisa membela diri.
1161 dilihat