Oktagon Kemang, Slogan Yang Tidak Sesuai
06 February 2015
Finansial
Adik saya berniat membeli kamera Nikon D810. Setelah dia mencari-cari toko kamera ke beberapa tempat akhirnya dia memutuskan untuk membeli ke Oktagon Kemang, karna beberapa alasan yang salah satunya adalah promo kartu kredit cicilan 6 bulan dengan bunga 5% dan sebelum kembali ke sana adik saya sudah mengkonfirmasi ulang tentang cicilan tersebut melalui telpon (karna dia hendak menggunakan CC saya). Pada tanggal 12 Januari 2015 kami akhirnya mendatangi Oktagon Kemang. Kamera yang dimaksud sudah dibuka dan adik sayapun mencoba kamera tersebut dan lalu saya memberikan kartu kredit kepada pramuniaganya (Aris) untuk digesek. Setelah ditunggu sampai kurang lebih satu jam penggesekan tidak berhasil. Setelah dilakukan konfirmasi ulang ke Kantor Pusat ternyata promo cicilan tersebut sudah berakhir oleh karna itu setiap digesek untuk cicilan 6 bulan selalu gagal. Kalaupun bisa, hanya dengan regular yang artinya tidak ada cicilan. Dan kalaupun bisa dicicil dengan bunga yang jauh lebih tinggi dari promo tersebut. Kecewa sudah pasti, tapi kamera sudah dibuka, kalau mau berniat tidak baik, ingin rasanya tidak jadi membeli kamera tersebut dan membeli ke toko yang lain yang harganya jauh lebih rendah (beda Rp. 1.090.000,-) dari yang di Oktagon dengan garansi resmi yang sama yaitu Nikon Indonesia (Alta Nikindo). Meski akhirnya harus regular juga. Dengan berat hati akhirnya saya pun merelakan kartu kredit saya digesek dan berhasil! Setelah beberapa hari adik saya mencoba kamera tersebut, dan melihat ternyata ada cacat produksi dikamera itu. Di LCD nya ada seperti death pixel kecil. Kalau tidak dilihat dengan sangat seksama cacat itu hampir tidak kelihatan. Memang secara hasil gambar tdk berpengaruh, sebab adik saya sudah coba preview di laptop hasil gambarnya tidak ada masalah. Tapi sehubungan harga kamera ini sudah diatas 35juta rupiah, saya dan adik saya mengharap mendapat barang tidak bercacat. Beberapa hari kemudian adik saya datang lagi ke Oktagon Kemang untuk menanyakan masalah ini. Adik saya disarankan untuk datang ke service center Nikon di Mangga Dua Suare. Pergilah adik saya ke sana, sesampainya disana lembaran garansi kamera adik saya ditolak, karena ada kesalahan tahun pembelian yang ditulis tahun 2014 dengan tulisan tangan. Dan menurut informasi dari salah satu Cust. Service Nikon saat itu, seharusnya penulisan tanggal pembelian harus dengan cap tidak boleh tulisan tangan. Adik saya diminta untuk datang kembali ke Oktagon Kemang untuk memperbaiki penulisan lembaran garansinya. Adik saya tanya tentang sistem servicenya bagaimana. Ternyata waktu pengerjaannya bisa sampai 1 bulan atau 3 minggu paling cepat, karena sparepartnya indent serta baru bisa dipesan kalau kamera sudah masuk ke mereka,. Jujur saja adik saya cari uang dengan mengandalkan kamera, tapi bila kamera ini harus “diopname” hanya karena tunggu sparepartnya yang artinya adik saya harus kehilangan pemasukan, lalu siapa yang mau membayar kerugian adik saya? Adik saya memerlukan kamera tersebut untuk kerja dimana akan digunakan dalam waktu dekat ini. Esok harinya kami datangi lagi Oktagon Kemang untuk memperbaiki masalah penulisan di lembaran garansi, sambil menanyakan solusinya ke mereka apa ada penggantian untuk kamera adik saya. Tapi mereka tidak bisa membantu masalah ini. Dan kekecewaan semakin memuncak. kami merasa diping pong tanpa ada solusi. Konsumen selalu diposisi lemah. Dan parahnya saya melihat ada papan (black board) di toko itu (Foto Anniversary Oktagon 12thn) dengan slogan ' To Serve You Better'. Yeahhh..better not coming back again. Terima kasih Oktagon atas ketidakprofesionalannya. Terima kasih untuk Surat Pembaca Kompas.com sudah memuat keluhan saya.
1137 dilihat