Surat Pembaca Indonesia

Collector Adira Menagih 'Ongkos Ojek'

Finansial

Jakarta - Hari Selasa, 25 Januari 2011 pukul 12:39 WIB saya (Nasabah Adira Nomor 106916224) mendapatkan SMS dari seorang Collector Adira yang isinya "Ibu, angsuran t'tnggak+ denda = Rp655.000. BgmN klo nanti malam, Sy kolektoR dr PT.Adira b'kunjung k'rmaH ibu tuk ambil duit p'byranna?Bls,tks".Setelah kami saling berkomunikas lewat SMS, kami sepakat pembayaran tersebut di ambil ke kantor pada Jam 5 sore. Karena Sebelumnya collectornya menawarkan mau di ambil atau di transfer. Maka uangnya saya titipkan pada receptionist dalam amplop tertutup. Kebetulan juga hari itu saya sedang tidak ditempat.Ketika Receptionist memberikan saya tanda terima pembayarannya, ada yang janggal. Collector tersebut bilang ke Receptionist bahwa pembayaran saya kurang Rp.25.000,- sebagai ongkos kirim. Saya bingung, karena tidak ada satupun barang yang dikirim kepada saya oleh Collector Adira tersebut. Pukul 17.45 WIB, Collector itu kembali SMS saya "Maaf bu, duitna kurang Rp25.000", saya tanya "25 rb utk apa?". Kemudian dia balas "Biaya tagih bu atau anggap aja ongkos ojek Sy. Kan duit yg ibu titipkan sm Sy akan Sy setorkan ke Cempaka mas,cempaka putih" Saya benar-benar baru tahu jikalau pembayaran melalui Collector di kenakan beban Rp.25.000 yang katanya sebagai ongkos ojek. Saya mengerti bahwa yang dimaksud adalah "mungkin" uang tips yg diharapkan. Sedangkan Collector lain yang rajin menelepon dan menagih saya tidak pernah ada yang meminta "ongkos ojek" tersebut apalagi disebutkan angkanya.Sungguh ironis, apakah perusahaan sebesar Adira membiarkan Collector berbuat seperti itu?? Jikalau memang ada peraturan perusahaan mengenai biaya "ongkos ojek" sebesar Rp.25.000 yang harus diberikan pada saat pengambilan uang cicilan kepada Collectornya, berarti saya yang salah.Terima kasih dan mohon penjelasannya.NiningJl.Gatot Subroto Kav.16 Jakartanining.phjkt@yahoo.com5267827(wwn/wwn)


709 dilihat